Suatu saat nanti, entah kapan
Jantungku akan berdetak begitu
kencang
Memilin syaraf-syaraf
Menggulung kenangan serupa ombak
Tepat
Di pantai yang namamu jadi
sebutannya
Suatu saat nanti, entah kapan
Suaraku akan jadi begitu keras
Meski tanpa toak juga alkohol
Memanggil namamu serupa adam
menyeru hawa
Ketika
Diturunkan ke bumi
Suatu saat nanti, entah kapan
Aku menjadi benar memilikimu
Dan kehilangan adalah hantu tidur
Yang setiap malam mengusik
mimpiku.
Suatu saat nanti, yang aku kira
surga bukan lagi harapan dan neraka sudah menyenangkan.
Lasem, januari 2012