Sudut kota mendengkur
Pagi dingin selepas malam syair
Tadi sebelum tidur aku bermimpi
Menemu merah delima di jalan aorta
Mengenai degup yang kau hujamkan di dadaku
Kini akarnya sampai ulu hati
Sempat sudah usia
Kegagapan jadi santapan
Di jantungku bersama debu dan jalanan
Dalam bus antar kota
Juga seorang kawan
Perbincangan ini sepertinya aliran darahku
Mengejang di sela kenangan yang kita singkap
Sembari bertafakkur merajut mimpi dalam bangun
Lasem-semarang,2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar